Mengenal Berbagai Macam Carbon Block dan Kegunaannya!

Carbon block yang berasal dari Graphite umumnya menjadi salah satu material yang dibutuhkan oleh banyak industri saat ini. Namun jika berbicara mengenai material tersebut, mungkin masih banyak orang yang belum familiar dengan kegunaannya dan kenapa banyak digunakan untuk aplikasi industri.
Tapi jangan khawatir, sebab artikel ini akan membahas secara rinci mengenai berbagai jenis carbon block, maksudnya, dan bagaimana kemampuannya untuk membantu banyak kegiatan dalam proyek. Yuk simak ulasan lengkapnya di artikel berikut!
Kenalan Yuk Sama Carbon Block
Secara umum, carbon block merupakan sebuah bahan yang digunakan untuk suku cadang pengganti dan khusus berbentuk grafit padat. Oleh karena itulah, blok ini banyak digunakan sebagai bahan dasar untuk produksi dan permesinan yang kokoh dan kuat.
Sebenarnya, blok ini merupakan formasi dasarnya saja sebelum akhirnya diproses pada tahap produksi menjadi bentuk lainnya sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, blok karbon ini juga banyak diminati karena tahan aus, mampu bertahan di temperatur yang tinggi, memiliki sifat untuk melumasi dirinya sendiri sekaligus bersifat tidak korosif.
Bagaimana Proses Pembuatan Carbon Block?

Saat ini, ada berbagai jenis proses yang digunakan dalam produksi carbon blok dari grafit. Metode yang paling umum digunakan adalah pencetakan, ekstrusi, hingga pengepresan isostatik (isostatic pressing).
Proses produksi blok grafit tentunya diikuti dengan banyak tahapan yang berbeda. Berikut ini adalah tahapan yang paling umum untuk digunakan, yaitu:
1. Penghancuran dan Penggilingan (Crushing & Grinding)
Komponen carbon block paling sering dibuat dari dua hal: bubuk dan pengikat. Bubuk terdiri dari grafit alami atau sintetik, kokas minyak bumi, karbon hitam, atau bentuk karbon lainnya. Sedangkan pengikat umum yang digunakan dalam bahan grafit karbon adalah pitch tar batubara. Kedua bahan ini kemudian akan dihancurkan sebelum akhirnya digiling.
Selanjutnya bahan dicampur sebelum akhirnya dihancurkan kembali dan dilakukan penyaringan. Semua proses tersebut tentunya sudah secara otomatis dilakukan dengan menggunakan mesin sehingga aman dan menghasilkan produk yang seragam.
2. Pencetakan
Tahap selanjutnya meliputi pencetakan material tersebut menggunakan teknik pengepresan dan pemanggangan. Ketika bubuk dan pengikat dicampur, mereka kemudian akan dipindahkan ke fase berikutnya dari produksi grafit karbon yaitu pencetakan atau ekstrusi. Ada beberapa metode pencetakan tetapi yang paling umum adalah Iso-molding, Extrusion, dan Compression Moulding. Jenis cetakan atau ekstrusi yang dipilih bergantung pada produk akhir yang dibuat.
Ketika pencetakan sukses telah terjadi, bagian grafit karbon kemudian akan dipanggang. Memanggang adalah bagian penting dari proses karena sampai saat ini, pengikat hanya menyatukan bubuk, tetapi tidak memberikan kekuatan yang dikenal untuk bagian grafit karbon. Di sinilah proses pemanggangan bebas oksigen yang sangat terkontrol penting, karena proses ini berfungsi untuk mengkarbonisasi pengikat dan mengubah apa yang dikenal sebagai“green” material menjadi carbon block yang kuat.
Pada fase ini inspeksi dilakukan terus-menerus dan suhu pemanggangan dipantau secara ketat untuk memastikan produk terstandarisasi akan bekerja seperti yang diharapkan.
3. Grafitisasi
Menariknya, saat bahan hijau dipanggang, proses yang disebut outgassing akan terjadi. Ini adalah hasil dari suhu pemanggangan yang ekstrim dan melibatkan hidrokarbon dalam pengikat yang dikeluarkan dari material.
Hasilnya tentu akan membuat carbon block menjadi cukup berpori. Sifat inilah yang memungkinkan produsen untuk menggabungkannya dengan material lain dan menciptakan karakteristik material yang unik.
Apalagi, penggabungan material hingga menjadi sebuah produk baru ini akan meningkatkan karakteristik kemampuannya seperti ketahanan aus, ketahanan panas dan kimia yang lebih baik, dan membuat bahan kedap air.
Penggunaan Carbon Block untuk Kebutuhan Industri

Seringkali, carbon block menjadi bahan yang sering diaplikasikan pada berbagai bidang khusus seperti metalurgi, pembuatan elektronik, kimia, baja dan masih banyak yang lainnya. Sebab, produk blok dari grafit ini dikenal karena memiliki kualitas yang sangat baik dan kinerja yang stabil. Hal ini dapat membantu hasil produksi yang dilakukan menjadi jauh lebih berkualitas.
Bahkan tidak hanya itu saja, carbon block dari grafit ini digunakan dalam pembuatan banyak elemen yang berbeda sehingga mampu untuk menangani kondisi kering, suhu tinggi, dan juga memiliki konduktivitas termal dan listrik yang baik. Jadi, bila material ini digabungkan dengan bahan lainnya seperti resin fenolik, logam, garam anorganik, tentu aplikasi penggunaannya akan menjadi semakin luas.
Atas kemampuannya inilah, blok karbon ini banyak ditemukan pada beberapa produk umum seperti:
- Bantalan dan busing pada kendaraan
- Mesin cuci
- Cincin segel yang didukung logam
- Ball valve seats
- Penyaringan air
Tentu ini hanyalah contoh singkat aplikasi karbon blok yang semuanya mudah ditemukan saat ini. Namun melihat potensinya, bahan serba guna seperti itu pasti akan terus digunakan dalam semakin banyak aplikasi baik sekarang dan di masa depan.
Kenapa Harus Pilih Carbon Block?
Komponen utama dari blok karbon adalah butiran karbon aktif dan zat pengikat yang memungkinkan butiran karbon mempertahankan posisi statis terhadap satu sama lain. Hal ini membuatnya memiliki struktur pori yang konsisten antara setiap butiran karbon sehingga efektif untuk mengurangi kontaminan daripada bahan lainnya.
Ditambah, blok karbon juga memiliki efisiensi yang lebih baik dan lebih banyak partikel karbon sehingga memungkinkannya untuk mengurangi atau menghilangkan kontaminan dalam waktu kontak yang lebih singkat. Jadi tidak heran jika carbon block layak untuk menjadi material utama untuk dipilih dibandingkan alternatif lainnya.
Apalagi, carbon block ini memiliki tingkat efektivitas yang tinggi dalam menghilangkan kotoran, biaya yang relatif murah, desain yang ringkas, penggunaan sumber daya terbarukan, faktor bentuk yang kecil, dan ketahanan terhadap perkembangan bakteri.